TEKNIK PENGKODEAN DATA
PENGERTIAN PENGKODEAN
Pengkodean karakter atau kadang
disebut penyandian karakter, terdiri dari kode yang memasangkan karakter
berurutan dari suatu kumpulan dengan sesuatu yang lain. Seperti urutan bilangan
natural, octet atau denyut elektrik.
Sehingga Pengkodean Adalah Pengambaran
dari satu set sandi menjadi set sadi yang lain.
Teknik Pengkodean Yang biasa digunakan Diantaranya sebagai berikut:
1.
ASCII (American
Standard Code for Information Interchange)
Dengan ciri-cirinya :
=> Merupakan sandi 7 bit.
=> Terdapat 128 macam symbol yang dapat diberi sandi ini.
=> Untuk transmisi
asinkron terdiri dari 10 atau 11 bit, yaitu: 1 bit awal, 7 bit data, 1 bit
paritas, 1 atau 2 bit akhir.
2.
Sandi Baudot
Code (CCITT alphabet No.2 / Telex Code)
Dengan ciri-cirinya:
=> Terdiri dari 5 bit.
=> Terdapat 32 macam symbol.
=> Digunakan dua
sandi khusus sehingga semua abjad dan angka dapat diberi sandi yaitu:
·
LETTERS (11111)
·
FIGURES (11011)
3. Sandi 4 atau 8
Dengan ciri-cirinya:
=> Sandi dari IBM
dengan kombinasi yang diperbolehkan adalah 4 buah “1” dan 4 buah “0”
=> Terdapat 70
karakter yang dapat diberi sandi ini
=> Transmisi
asinkron membutuhkan 10 bit, yaitu: 1 bit awal, 8 bit data dan 1 bit akhir.
4. BCD (Binary Coded
Decimal)
Dengan cici-cirinya :
=> Terdiri dari 6
bit
=> Terdapat 64
kombinasi sandi
=> Transmisi asinkron membutuhkan 9 bit, yaitu: 1 bit awal,
6 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir
5. EBCDIC (Extended Binary
Coded Decimal Interchange Code)
Dengan ciri-cirinya :
=> Sandi 8 bit
untuk 256 karakter
=> Transmisi asinkron membutuhkan 11 bit, yaitu: 1 bit awal,
8 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir. Teknik Pengkodean Data dan
Modulasi
Ada empat kombinasi hubungan data dan sinyal, yaitu:
1) Data digital, sinyal digital
Perangkat pengkodean data digital menjadi sinyal digital
lebih sederhana daripada perangkat modulasi digital-to-analog. Data
digital merupakan data yang memiliki deretan data yang memiliki ciri-ciri
tersendiri. Salah satu contoh data digital adalah teks. Permasalahannya adalah
data tersebut tidak dapat langsung ditransmisikan dalam sistem komunikasi. Data
tersebut harus terlebih dahulu diubah dalam bentuk biner.
Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data
binary atau digital ditransmisikan dengan mengkodekan bit-bit data kedalam
elemen-elemen sinyal.
Faktor kesuksesan penerima dalam mengartikan sinyal yang
datang:
=> Ratio Signal to Noise (S/N) : peningkatan S/N akan
menurunkan bit errorrate.
=> Kecepatan data
(data rate) : peningkatan data rate akan meningkatkan bit error rate (kecepatan
error pada bit)
=> Bandwidth : peningkatan bandwidth data meningkatkan data
rate
Hubungan ketiga faktor tersebut adalah
:
=> Kecepatan data bertambah, maka kecepatan error pun
bertambah, sehingga memungkinkan bit yang diterima error.
=> Kenaikan S/N mengakibatkan kecepatan
error berkurang.
=> Lebar bandwidth membesar yang
diperbolehkan, kecepatan data akan bertambah.
2) Data analog, sinyal digital
Konversi data
analog ke bentuk digital memungkinkan pengguna perangkat transmisi dan
switching digital.Transformasi data analog ke sinyal digital, proses ini
dikenal sebagai digitalisasi.
Tiga hal yang
paling umum terjadi setelah proses digitalisasi adalah:
a.
Data digital
dapat ditransmisikan menggunakan NRZ-L.
b.
Data digital
dapat di-encode sebagai sinyal digital memakai kode NRZ-L Dengan demikian,
diperlukan step tambahan
c. Data digital
dapat diubah menjadi sinyal analog, menggunakan salah satu teknik modulasi
Codec
(Coder-decoder) adalah device yang digunakan untuk mengubah data analog menjadi
bentuk digital untuk transmisi, yang kemudian mendapatkan kembali data analog
dari data digital tersebut.
3) Data Analog, Sinyal Analog
Alasan dasar
dari proses ini adalah diperlukannya frekuensi tinggi untuk transmisi yang
efektif. Untuk transmisi unguided, hal tersebut tidak mungkin untuk mentransmisi
sinyal-sinyal baseband dan juga antena-antena yang diperlukan akan menjadi
beberapa kilometer diameternya, modulasi mendukung frequency-division
multiplexing.
Teknik Modulasi memakai data analog adalah :
I. Amplitude
Modulation (AM)
Modulasi ini
menggunakan amplitudo sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal
digital, dimana frekuensi dan phasenya tetap, amplitudo yang berubah. AM adalah
modulasi yang paling mudah, tetapi mudah juga dipengaruhi oleh keadaan media
transmisinya.
II. Frequency
Modulation (FM)
Modulasi ini
menggunakan sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana
amplitudo dan phasenya tetap, frekuensi yang berubah. Kecepatan transmisi
mencapai 1200 bit per detik. Untuk transmisi data sistem yang umum dipakai FSK.
III. Phase
Modulation (PM)
Modulasi ini
menggunakan perbedaan sudut phase sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan
sinyal digital, dimana frekuensi dan amplitudo tetap, phase yang berubah. Cara
ini paling baik, tapi paling sukar, biasanya dipergunakan untuk pengiriman data
dalam jumlah besar yang banyak dan kecepatan yang tinggi.
4) Data Digital,
Sinyal Analog
Transmisi data
digital dengan menggunakan sinyal analog. Contoh umum yaitu public telephone
network. Device yang dipakai yaitu modem (modulator demodulator) yang mengubah
data digital ke sinyal analog (modulator) dan sebaliknya mengubah sinyal analog
menjadi data digital (demodulator).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar