Sabtu, 21 Desember 2013

MATERI MULTIPLEXING

Catatan : Supriadi Anthon



MULTIPLEXING
A.    PENGERTIAN MULTIPLEXING
Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (banyak) informasi melalui satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel optik. Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara (wireless atau radio). Sebagai contoh, satu helai kabel optik Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan percakapan telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi percakapan (voice) yang berasal dari ribuan pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu sama lain.
Teknik multiplexing ada beberapa cara. Yang pertama, multiplexing dengan cara menata tiap informasi (suara percakapan 1 pelanggan) sedemikian rupa sehingga menempati satu alokasi frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency Division Multiplexing (FDM). Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an pada jaringan telepon analog dan sistem satelit analog sebelum digantikan dengan teknologi digital.
Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (asymetric digital subscriber loop). Yang kedua adalah multiplexing dengan cara tiap pelanggan menggunakan saluran secara bergantian. Teknik ini dinamakan Time Division Multiplexing (TDM). Tiap pelanggan diberi jatah waktu (time slot) tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi percakapan bisa dikirim melalui satu saluran secara bersama-sama tanpa disadari oleh pelanggan bahwa mereka sebenarnya bergantian menggunakan saluran. Kenapa si pelanggan tidak merasakan pergantian itu? Karena pergantiannya terjadi setiap 125 microsecond; berapapun jumlah pelanggan atau informasi yang ingin di-multiplex, setiap pelanggan akan mendapatkan giliran setiap 125 microsecond, hanya jatah waktunya semakin cepat. Teknik multiplexing yang ketiga adalah yang digunakan dalam saluran kabel optik yang disebut Wavelength Division Multiplexing (WDM), yaitu satu kabel optik dipakai untuk menyalurkan lebih dari satu sumber sinar dimana satu sinar dengan lamda tertentu mewakili satu sumber informasi.
Pada pembahasan ini, digambarkan teknik-teknik yang efisien dalam penggunaan data link dengan beban yang sangat berat. Secara spesifik, dengan perangkat yang dihubungkan dengan jalur ujung-ke-ujung, umumnya diharapkan adanya frame multiple yang menonjol sehingga link data tidak macet di antara kedua station tersebut. Biasanya, dua station yang saling berkomunikasi tidak akan menggunakan link data berkapasitas penuh. Untuk efisiensinya, kaasitas tersebut harus dibagi. Istilah umum untuk pembagian semacam itu disebut multiplexing.
Aplikasi multiplexing yang umum adalah dalam komunikasi long-haul. Media utama pada jaringan long-haul berupa jalur gelombang  mikro, koaksial, atau serat optik berkapasitas tinggi. Jalur-jalur ini dapat memuat transmisi data dalam jumlah besar secara simultan dengan menggunakan multiplexing.
Pada gambar dibawah ini menggambarkan fungsi multiplexing dalam bentuk yang paling sederhana. Terdapat input n untuk multiplexer. Multiplexer dihubungkan ke demultiplexer melalui sebuah jalur tunggal. Saluran tersebut mampu membawa n channel data yang terpisah.



Multiplexer menggabungkan (melakukan multiplexing) data dari jalur input n dan mentransmisikannya melalui jalur berkapasitas tinggi. Demultiplexer menerima aliran data yang sudah dimultiplexkan, kemudian memisahkan (melakukan demultiplexing) data berdasarkan channel, lalu mengirimkannya ke saluran output yang tepat.
Penggunaan multiplexing secara luas dalam komunikasi data dapat dijelaskan melalui hal-hal berikut ini:
=>  Semakin tinggi rate data, semakin efektif biaya untuk fasilitas transmisi. Maksudnya, untuk suatu aplikasi dan pada jarak tertentu, biaya per kbps menurun bila rate data fasilitas transmisi meningkat. Hampir sama dengan itu, biaya transmisi dan peralatan penerima per kbps menurun, bila rate data meningkat.
=>  Sebagian besar perangkat komunikasi data individu memerlukan dukungan rate data yang relatif sedang-sedang saja. Sebagai contoh, untuk sebagian besar aplikasi komputer pribadi dan terminal, rate data diantara 9600 bps dan 64 kbps sudah cukup memadai.
Pernyataan tersebut dimaksudkan sebagai syarat-syarat bagi perangkat komunikasi data. Pernyataan yang sama diterapkan untuk komunikasi suara. Maksudnya, semakin besar fasilitas transmisi sebagai syarat untuk channel suara, semakin berkurang biaya per-channel suara individu. Kapasitas yang diperlukan untuk sebuah channel suara tunggal biasanya sedang-sedang saja.
Pembahasan ini menitik beratkan pada tiga jenis teknik multiplexing. Pertama, Frequency-Division Multiplexing (FDM), yang paling banyak dilakukan dan cukup dikenal oleh siapa saja yang pernah menggunakan radio atau televisi. Kedua, kasus khusus dari time Division Multiplexing (TDM) atau disebut juga dengan TDM synchkronous. Jenis ini paling banyak dipergunakan untuk memultiplexingkan aliran suara dan aliran data yang didigitalkan. Jenis ketiga dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi synchronous dengan cara menambahkan rangkaian rumit ke multiplexer. Jenis ini memiliki beberapa sebutan, diantaranya statistical TDM, synchronous TDM, dan intellegence TDM. Buku ini menggunakan istilah statistical TDM, yang menyoroti salah satu sifat utamnya. Terakhir, kita mengamati jalur pelanggan digital, yang mengkombinasikan teknologi TDM synchronous dan FDM.

B.     TEKNIK MULTIPLEXING
1.      Frequency Division Multiplexing (FDM).
Gabungan banyak kanal input yang menjadi sebuah kanaloutput yang berdasarkan frekuensi, dimanagabunganini digunakan ketika bandwidth dari medium melebihibandwidth sinyal yang diperlukan untuk transmisi.Tiap sinyal dimodulasikan ke dalam frekuensi carrieryang berbeda dan frekuensi carrier tersebut terpisahdimana bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidakoverlap.Contoh yang paling dikenal dari FDM adalah siaranradio dan televisi kabel.FDM disebutjuga “code transparent”.Pada gambar di bawah , dapat dilihat enam sumbersinyal dimasukkan ke dalam suatu multiplexer, yangmemodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi yangberbeda (f 1,...,f6). Tiap sinyal modulasimemerlukan bandwidth center tertentu disekitarfrekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatuchannel. Sinyal input baik analog maupun digitalakan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog. 

 
2.      Time Division Multiplexing (TDM).
Digunakan ketika data rate dari mediummelampaui data rate dari sinyal digital yangditransmisi.Sinyal digital yang banyak (atau sinyal analogyang membawa data digital) melewati transmisitunggaldengan cara pembagianporsi yang    dapat berupa level bit atau dalam blok –blok byte atau yang lebih besar dari tiap sinyal padasuatu waktu. Prinsip TDM adalah menerapkan prinsip penggiliranwaktu pemakaian saluran transmisi denganmengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagisetiap pemakai saluran (user).TDM biasanya digunakan untuk komunikasi point topoint. Pada TDM, penambahan peralatanpengiriman data lebih mudah dilakukan.TDM lebih efisien daripada FDM.

3.      Statistical Time Division Multiplexing (STDM).
TDM yang bekerja seperti FDMmengurangi/menghapus alokasi “idle time” padaTerminal yang tak aktifdan menghapus/mengurangi blok-blok kosong dalamBlok-blok pesan campuran. Statistical TDM dikenal juga sebagai asynchronous TDM danintelligent TDM, sebagai alternatif synchronous TDM. Efisiensi penggunaan saluran secara lebih baik dibandingkanFDM dan TDM. Memberikan kanal hanya pada terminal yangmembutuhkannya dan memanfaatkan sifat lalu lintas yangmengikuti karakteristik statistik. STDM dapatmengidentifikasi terminal mana yang mengganggur / terminalmana yang membutuhkan transmisi dan mengalokasikan waktupada jalur yang dibutuhkannya.Untuk input, fungsi multiplexer ini untuk men-scan bufferbufferinput, mengumpulkan data sampai penuh, dankemudian mengirim frame tersebut. Dan untuk output,multiplexer menerima suatu frame dan mendistribusikanslot-slot data ke buffer output tertentu

Referensi :